Ibnu Sina dan sejarah hidup serta karya karyanya

Share untuk Dakwah :

Ibnu Sina, juga di kenal sebagai Avicenna dalam bahasa Inggris, adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter terkenal dari dunia Islam. Dia lahir pada tahun 980 Masehi di kota Afshana, dekat Bukhara, yang kini terletak di Uzbekistan. Ibnu Sina sangat terkenal di dunia Islam pada masanya karena karyanya yang menakjubkan dalam bidang kedokteran, filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan.

Biografi Ibnu Sina

Ibnu Sina lahir di keluarga yang terpelajar dan kaya raya. Ayahnya adalah seorang pejabat pemerintah yang juga di kenal sebagai seorang ilmuwan. Ibnu Sina di kenal sebagai seorang anak yang cerdas sejak kecil. Dia mulai belajar membaca dan menulis pada usia lima tahun, dan pada usia enam tahun, dia telah menguasai ilmu aritmatika.

Saat berusia sepuluh tahun, Ibnu Sina mulai belajar filsafat dari seorang guru terkenal di daerahnya. Pada usia enam belas tahun, Ibnu Sina menguasai semua pengetahuan yang ada di zamannya, termasuk ilmu kedokteran dan matematika. Pada usia tujuh belas tahun, Ibnu Sina mulai mempraktikkan kedokteran secara mandiri.

Selama hidupnya, Ibnu Sina menulis lebih dari 450 buku tentang berbagai topik, termasuk kedokteran, filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan. Karya-karya Ibnu Sina telah di terjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa-bahasa Eropa lainnya pada abad ke-12 dan ke-13 Masehi. Karya-karya Ibnu Sina sangat berpengaruh dalam sejarah kedokteran dan filsafat, dan banyak di antaranya masih di baca dan di pelajari hingga saat ini.

Sejarah Hidup

Ibnu Sina di lahirkan pada tahun 980 Masehi di kota Afshana, Uzbekistan. Ayahnya, Abdullah, adalah seorang pejabat pemerintah dan seorang ilmuwan yang terkenal. Ibnu Sina sangat terpukau dengan ayahnya, dan belajar banyak hal dari dia.

READ  Yerusalem dan sejarah pembakaran oleh kerajaan Babilonia, terungkap oleh arkeolog.

Pada usia lima tahun, Ibnu Sina sudah mulai belajar membaca dan menulis. Pada umur enam tahun, Ibnu Sina telah menguasai ilmu aritmatika dan telah mempelajari kitab suci Al-Quran. Usia sepuluh tahun, Ibnu Sina mulai belajar filsafat dari seorang guru terkenal di daerahnya.

Saat berusia enam belas tahun, Ibnu Sina telah menguasai semua pengetahuan yang ada di zamannya. Dia mulai mempelajari kedokteran dan matematika, dan pada usia tujuh belas tahun, dia mulai mempraktikkan kedokteran secara mandiri.

Pada usia dua puluh satu tahun, Ibnu Sina menjadi dokter pribadi dari seorang pejabat pemerintah di Bukhara. Dia sangat terkenal di kota tersebut karena kemampuannya dalam

mendiagnosis dan mengobati penyakit, dan pada usia dua puluh tiga tahun, Ibnu Sina dipanggil ke istana sebagai dokter pribadi dari Amir Bukhara, Nuh II.

Ibnu Sina tidak hanya terkenal sebagai seorang dokter, tapi juga sebagai seorang filsuf dan ilmuwan. Dia terus menulis karya-karya dalam berbagai bidang, termasuk kedokteran, filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan. Karyanya yang paling terkenal adalah “Kitab Al-Qanun fi al-Tibb” (Buku Besar tentang Kedokteran), yang membahas berbagai aspek tentang kedokteran dan menjadi salah satu referensi utama dalam sejarah kedokteran.

Ibnu Sina meninggal dunia pada tahun 1037 Masehi di kota Hamadan, Iran. Dia di makamkan di dekat sebuah masjid di kota tersebut, dan makamnya masih menjadi tempat ziarah hingga saat ini.

Karya-Karya Ibnu Sina

Ibnu Sina menulis lebih dari 450 buku tentang berbagai topik, termasuk kedokteran, filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan. Beberapa karya terkenal Ibnu Sina adalah:

  1. Kitab Al-Qanun fi al-Tibb (Buku Besar tentang Kedokteran) Karya ini membahas berbagai aspek tentang kedokteran, termasuk anatomi tubuh manusia, diagnosis dan pengobatan penyakit, dan obat-obatan. Buku ini menjadi salah satu referensi utama dalam sejarah kedokteran, dan masih di pelajari hingga saat ini.
  2. Kitab al-Shifa (Buku tentang Penyembuhan) Buku ini membahas tentang filsafat, logika, matematika, dan ilmu pengetahuan. Buku ini juga membahas tentang metafisika, kosmologi, dan teori tentang jiwa dan akal.
  3. Kitab al-Najat (Buku tentang Penyelamatan) Buku ini membahas tentang ilmu pengetahuan, filsafat, dan teologi. Buku ini juga membahas tentang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, dan tentang keberadaan Tuhan.
  4. Kitab al-Isharat wa al-Tanbihat (Buku tentang Petunjuk dan Peringatan) Buku ini membahas tentang filsafat, teologi, dan linguistik. Buku ini juga membahas tentang penggunaan bahasa dalam filsafat dan teologi.
READ  Fakta ilmiah dari Al-Qur'an yang akan membuat Anda takjub

Pengaruh Ibnu Sina

Karya-karya Ibnu Sina sangat berpengaruh dalam sejarah kedokteran dan filsafat. Buku Al-Qanun fi al-Tibb menjadi salah satu referensi utama dalam sejarah kedokteran, dan banyak dari prinsip-prinsip yang di temukan oleh Ibnu Sina masih di gunakan dalam praktek kedokteran modern.

Di bidang filsafat, Ibnu Sina sangat berpengaruh dalam pengembangan pemikiran Aristoteles. Ibnu Sina mengembangkan konsep tentang entitas yang ada, dan tentang keberadaan Tuhan. Pemikiran Ibnu Sina juga mempengaruhi banyak pemikir Barat, termasuk Thomas Aquinas, yang mengembangkan filsafatnya berdasarkan pada pemikiran Ibnu Sina.

Karya-karya Ibnu Sina juga sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Buku-buku Ibnu Sina membahas tentang matematika, astronomi, dan ilmu pengetahuan lainnya, yang kemudian menjadi dasar untuk pengembangan ilmu pengetahuan modern.

Pengaruh Ibnu Sina tidak hanya terbatas pada dunia Islam, tapi juga merambat ke Eropa. Banyak dari karya-karya Ibnu Sina di terjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan menjadi referensi utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa pada abad ke-12 dan ke-13.

Karya-karya Ibnu Sina juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk para ilmuwan dan filosof Barat. Misalnya, pemikiran Ibnu Sina tentang kosmologi dan teori tentang jiwa dan akal, mempengaruhi pemikiran para ilmuwan Barat seperti Galileo Galilei dan Isaac Newton.

Kesimpulan

Ibnu Sina merupakan seorang dokter, filsuf, dan ilmuwan yang sangat berpengaruh dalam sejarah dunia. Karya-karya Ibnu Sina tidak hanya membahas tentang kedokteran, tapi juga tentang filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya. Karya terkenal Ibnu Sina, Kitab Al-Qanun fi al-Tibb, menjadi salah satu referensi utama dalam sejarah kedokteran, dan banyak dari prinsip-prinsip yang di temukan oleh Ibnu Sina masih di gunakan dalam praktek kedokteran modern.

READ  Terbentuknya The Assassin Organisasi pembunuh di masa lalu

Pemikiran Ibnu Sina juga sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia. Banyak dari karya-karya Ibnu Sina di terjemahkan ke dalam bahasa Latin, dan menjadi referensi utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa pada abad ke-12 dan ke-13. Pemikiran Ibnu Sina juga mempengaruhi banyak pemikir Barat, termasuk Thomas Aquinas, yang mengembangkan filsafatnya berdasarkan pada pemikiran Ibnu Sina.

Sebagai seorang tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah dunia, Ibnu Sina merupakan inspirasi bagi banyak orang, terutama para ilmuwan dan filosof. Pengaruh Ibnu Sina tidak hanya terbatas pada dunia Islam, tapi juga merambat ke Eropa dan mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat di dunia. Karya-karya Ibnu Sina menjadi bukti betapa pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran yang bebas dan terbuka untuk semua orang, serta betapa pentingnya pengaruh seorang tokoh dalam sejarah dapat membentuk dan mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran di masa depan.


Share untuk Dakwah :