Elang hitam masjidil haram

Elang Hitam Masjidil Haram

Share untuk Dakwah :

Seekor hitam terbang melintasi negeri para raja dan para sultan..

Dia Bernyanyi bersama angin dan matahari, Tentang gemericik air yang membisikan kedamaian…

Tentang kemilau cahaya dipermukaan telaga yang memancarkan ketenangan..

Tentang dedaunan yang menari oleh hembusan angin muson yang datang dari lautan keteduhan…

Ia menapakan kaki di pelataran pualam putih yang bertebaran.. Beratapkan langit biru dan awan perak yang berarak mengisahkan suka duka para perantau dunia yang fana…

Dia bertanya kepada merpati masjidil haram tentang jiwa jiwa yang selalu goyah bagai hati yang digantung tanpa pigora..

Dia bertanya kepada batu hitam disudut Al-bait Tentang keyakinan hati yang sering kali berubah arah seperti buih yang terombang ambing di lautan..

Dia bertanya kepada Kiswah Baitullah Tentang duka bahagia disetiap jiwa yang silih berganti seperti air pancuran yg naik lalu terjatuh kembali..

Ia menatap tajam kedalam diri… Mencoba Membelah dadanya sendiri dan mencari setiap jawaban tentang Seribu pertanyaan yang kelak akan dia hadapi..

Kakinya mulai gemetar saat tau Setiap sudut hatinya ternyata telah kosong, Pandangannya mulai nanar saat mendapati dinding jiwanya yang terkoyak dengan luka yang masih menganga…

Ia mencoba mengangkat dagu namun ragu… Ragu menatap langit sore hari yang menjadi pertanda usia senja yang semakin menghampiri, lalu ia tersungkur di depan Al-Bait dan menyerahkan semuanya kepada sang pemilik waktu.#

By, Abi Ilham Izza


Share untuk Dakwah :

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.